Pertanyaan :
Saya adalah Anggraeni, seorang ibu berusia 24 tahun di Surabaya, memiliki dua anak berusia 4,5 bulan dan 3 tahun. Saya ingin mengetahui sejauh mana pentingnya imunisasi bagi anak-anak. Apa yang harus dilakukan jika jadwal imunisasi anak terlambat? Apakah benar anggapan bahwa imunisasi akan selalu menyebabkan demam pada anak? Selain itu, ada mitos apa saja yang berkaitan dengan imunisasi anak? Terima kasih atas penjelasannya.
Jawaban :
Halo Anggraeni, terima kasih atas pertanyaan Anda. Imunisasi adalah langkah yang sangat penting dalam menjaga kesehatan anak-anak, untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit infeksi yang dapat mengancam di masa depan. Namun, sayangnya, ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang imunisasi, yang mungkin membuat beberapa orang tua ragu untuk melibatkan anak-anak mereka dalam program imunisasi.
Imunisasi memiliki peran krusial dalam membantu tubuh anak untuk membangun sistem kekebalan yang kuat, sehingga mereka dapat terhindar dari berbagai penyakit infeksi.
Selama pandemi COVID-19, banyak anak yang terlambat menerima imunisasi karena kekhawatiran orang tua akan risiko penularan virus. Jika imunisasi terlambat, ada yang disebut “imunisasi kejaran” (catch-up immunization) yang dapat dilakukan. Biasanya, imunisasi kejaran ini melibatkan pemberian vaksin yang terlewatkan dengan jarak minimal dua minggu antara setiap jenis imunisasi yang tertunda, hingga waktu tertinggal terbayar.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menyusun jadwal imunisasi kejaran yang sesuai dengan kondisi anak Anda. Beberapa vaksin dapat diberikan tanpa pemeriksaan kesehatan tambahan, sementara vaksin lainnya mungkin memerlukan pemeriksaan sebelumnya, seperti vaksin BCG yang memerlukan tes mantoux jika terlambat.
Mitos yang beredar di masyarakat seringkali menyatakan bahwa imunisasi selalu menyebabkan anak mengalami demam. Ini tidak selalu benar. Vaksin imunisasi mengandung kuman, virus, atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan, yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh untuk merangsang pembentukan antibodi. Respon tubuh terhadap vaksin dapat bervariasi dari individu ke individu, dan efek samping seperti demam atau pembengkakan hanya terjadi pada sebagian kecil anak-anak. Hal ini biasanya disebut sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Penting untuk memberikan vaksin saat anak dalam kondisi kesehatan yang baik, untuk mengurangi risiko efek samping. Kualitas vaksin juga dapat mempengaruhi hasil imunisasi. Pastikan vaksin tidak kadaluarsa dan disimpan dengan suhu yang sesuai.
Sebuah mitos lain yang perlu diatasi adalah anggapan bahwa anak yang masih menyusui tidak perlu diimunisasi karena ASI sudah mencukupi sebagai pengganti. Ini tidak benar, karena ASI dan imunisasi memiliki peran yang berbeda dalam membangun sistem imun tubuh anak. Keduanya seharusnya diberikan secara bersamaan untuk memberikan perlindungan yang optimal terhadap penyakit.
Ada pula mitos yang salah kaprah, seperti anggapan bahwa vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak. Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Autisme umumnya memiliki penyebab genetik yang berbeda.
Terkait dengan isu agama, beberapa orang tua khawatir bahwa vaksin mengandung babi. Sebaiknya diingat bahwa tidak semua vaksin mengandung bahan dari babi, dan jika ada, kadar bahan tersebut sangat rendah dan hilang pada tahap akhir produksi vaksin. Dalam hukum Islam, jika vaksin tersebut memiliki manfaat besar dalam melindungi anak dari penyakit, penggunaannya tidak diharamkan.
Selain itu, ada orang tua yang meragukan kualitas vaksin yang diberikan di sekolah, terutama jika itu adalah program pemerintah. Namun, sebagian besar vaksin yang digunakan di sekolah memiliki kualitas yang sama dengan vaksin berbayar. Jadi, jika ada kesempatan untuk anak Anda untuk mendapatkan vaksin di sekolah, tidak ada masalah untuk mengikutsertakannya.
Penting bagi orang tua untuk lebih sadar akan pentingnya imunisasi dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti Kemenkes atau IDAI. Imunisasi dapat diberikan secara bersamaan atau secara terpisah, tergantung pada jenisnya, dan tidak ada bukti bahwa pemberian beberapa vaksin bersamaan akan menimbulkan komplikasi.
Meskipun kesadaran orang tua tentang imunisasi telah meningkat di kota-kota besar, tetapi perlu terus ditingkatkan lagi, terutama setelah masa pandemi COVID-19. Selalu konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan merencanakan imunisasi yang tepat untuk anak Anda. Terima kasih atas pertanyaan Anda, dan semoga informasi ini bermanfaat.
MedicElle Clinic merupakan klinik khusus wanita pertama dan satu-satunya di Jawa Timur dengan semua tenaga medisnya wanita. MedicElle Clinic melayani medical check up, dokter spesialis bedah dan payudara, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik (kanker dan kelainan darah), dokter spesialis anak, dokter gigi umum dan spesialis konservasi gigi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis rehabilitasi medik serta dokter umum.
MedicElle Clinic juga melayani pemeriksaan Laboratorium, Radiologi (Rontgen, USG dan Mammografi) serta terdapat layanan Farmasi dan One Day Care (Pembedahan dan Kemoterapi). Melibatkan dokter ahli dan pengalaman dengan teknologi modern dan berkualitas bagi pasien.
Apakah Anda sedang mencari klinik yang melayani imunisasi/vaksin di Surabaya? Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis kami. Hubungi kami melalui:
Our Location : Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email : cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp : 08990118008
Office : +62 31 3000 9009
Customer Service : +62 31 3000 8008
Narasumber :
dr. Lini Delina, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
MedicElle Clinic Surabaya