Keputusan untuk tidak memiliki anak atau childfree semakin ramai diperbincangkan. Di sisi lain, muncul pertanyaan tentang dampak childfree terhadap kesehatan, salah satunya risiko kanker payudara. Benarkah childfree meningkatkan risiko kanker payudara?
Risiko Kanker Payudara pada Wanita Childfree
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita di seluruh dunia, dan faktor risikonya bervariasi, mulai dari genetik hingga gaya hidup. Dalam konteks wanita childfree, yakni wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak, beberapa studi menunjukkan bahwa mereka mungkin menghadapi risiko yang berbeda terkait kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang pernah melahirkan. Hal ini terkait erat dengan perubahan hormonal dan faktor biologis lainnya yang dialami oleh wanita selama kehamilan dan menyusui, yang diketahui memiliki efek protektif terhadap kanker payudara.
Faktor Penyebab Kanker Payudara pada Wanita Childfree
Simak beberapa faktor penyebab kanker payudara pada wania childfree berikut ini:
1. Eksposur Hormon Estrogen yang Lebih Lama
Wanita yang belum pernah memiliki anak biasanya mengalami masa-masa menstruasi yang lebih panjang dibandingkan dengan wanita yang sudah pernah hamil. Hal ini terjadi karena mereka terus mengalami siklus bulanan tanpa jeda yang biasanya terjadi selama kehamilan. Karena dalam setiap siklus menstruasi, tubuh wanita dipengaruhi oleh hormon estrogen, wanita yang belum pernah hamil terpapar hormon ini lebih banyak dan lebih lama. Hormon estrogen yang ada di dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan sel-sel di payudara, dan paparan yang berlebihan terhadap hormon ini bisa menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal, yang bisa berkembang menjadi kanker.
2. Usia Menarche dan Menopause
Wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak seringkali mulai mengalami menstruasi pada usia yang lebih muda dan memasuki masa menopause, atau berhenti menstruasi, pada usia yang lebih tua. Hal ini berarti mereka mengalami siklus menstruasi untuk jangka waktu yang lebih lama daripada wanita lainnya. Selama siklus menstruasi, tubuh wanita terpengaruh oleh berbagai hormon, termasuk estrogen. Karena mereka mengalami lebih banyak siklus menstruasi, ini berarti mereka terpapar hormon seperti estrogen untuk waktu yang lebih panjang. Paparan hormon ini yang lebih lama dapat meningkatkan risiko mereka terkena kanker payudara.
3. Penggunaan Terapi Pengganti Hormon (HRT)
Wanita yang memutuskan untuk tidak memiliki anak seringkali memilih untuk menggunakan Terapi Penggantian Hormon (HRT) guna meredakan gejala-gejala yang tidak nyaman dari menopause, seperti panas dalam atau perubahan suasana hati. HRT bekerja dengan menambahkan hormon ke dalam tubuh untuk menggantikan hormon yang tidak lagi diproduksi dalam jumlah besar setelah menopause. Namun, jika HRT digunakan untuk waktu yang lama, riset menunjukkan bahwa ini bisa meningkatkan kemungkinan wanita tersebut untuk terkena kanker payudara. Ini karena terapi tersebut mempertahankan kadar hormon pada tingkat yang lebih tinggi, mirip dengan saat mereka masih mendapatkan siklus menstruasi secara reguler.
4. Faktor Gaya Hidup
Beberapa wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak mungkin mengadopsi gaya hidup yang secara tidak langsung meningkatkan peluang mereka untuk terkena kanker payudara. Misalnya, minum alkohol lebih dari jumlah yang dianjurkan, yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena alkohol bisa mempengaruhi hormon dalam tubuh. Selain itu, kelebihan berat badan bisa meningkatkan kadar estrogen. Kurangnya gerak atau olahraga juga berperan, karena aktivitas fisik yang teratur dikenal bisa membantu mengurangi risiko kanker payudara, dengan menjaga berat badan sehat dan mempengaruhi hormon dalam tubuh.
5. Pilihan Perawatan Kesuburan
Dalam beberapa kasus, wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak, sebenarnya, sempat mencoba berbagai perawatan kesuburan yang sangat intensif sebelumnya. Upaya untuk meningkatkan kesuburan ini seringkali melibatkan stimulasi ovarium, yaitu proses yang dirancang untuk memicu ovarium agar menghasilkan lebih banyak telur. Namun, beberapa metode yang digunakan dalam stimulasi ovarium dan perawatan kesuburan lainnya diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Hal ini karena perawatan tersebut dapat menyebabkan perubahan dalam kadar hormon, termasuk hormon yang terkait dengan pengembangan kanker payudara, seperti estrogen.
6. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Risiko seseorang terkena kanker payudara tidak hanya dipengaruhi oleh gaya hidup atau keputusan pribadi, seperti memilih untuk tidak memiliki anak, tetapi juga oleh faktor genetik dan sejarah kesehatan keluarga. Misalnya, wanita yang tidak memiliki anak dan yang membawa mutasi pada gen tertentu, seperti BRCA1 atau BRCA2, memiliki kemungkinan risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Gen-gen ini berperan dalam perbaikan DNA dan ketika mereka tidak berfungsi dengan benar karena mutasi, sel-sel bisa tumbuh tanpa kontrol yang dapat mengarah pada kanker. Selain itu, wanita childfree yang memiliki anggota keluarga dekat, yang pernah didiagnosis dengan kanker payudara juga menghadapi risiko yang lebih besar. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik atau lingkungan bersama yang mempengaruhi kemungkinan ini.
Studi dan Penelitian tentang Childfree dan Kanker Payudara
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidak memiliki anak atau yang melahirkan pada usia lanjut mungkin menghadapi risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang melahirkan di usia lebih muda. Hal ini sebagian disebabkan oleh eksposur yang lebih lama dan lebih sering terhadap hormon estrogen, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker payudara. Meta-analisis dalam “Breast Cancer Research and Treatment” mengungkapkan bahwa risiko kanker payudara menurun dengan meningkatnya jumlah kelahiran dan usia melahirkan yang lebih muda. Menyusui juga dapat memberikan perlindungan tambahan. Namun, faktor genetik dan gaya hidup seperti riwayat keluarga, konsumsi alkohol, dan obesitas juga berperan penting. Meskipun childfree bisa meningkatkan risiko, banyak langkah pencegahan lain yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Memahami hubungan antara childfree dan risiko kanker payudara penting untuk membantu perempuan dalam membuat keputusan yang tepat dan informed. Konsultasi dengan dokter dan edukasi diri tentang kesehatan reproduksi sangatlah dianjurkan.
Rekomendasi Klinik untuk Konsultasi Kesehatan Payudara
Setelah memahami hubungan antara pilihan childfree dan risiko kanker payudara, inilah saat yang tepat untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kesehatan payudara Anda. Jangan ragu untuk mengunjungi MedicElle Clinic dan berkonsultasi dengan dokter terpercaya kami. Kesehatan Anda adalah prioritas kami, buatlah janji hari ini!
Our Location : Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email : cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp : 08990118008
Office : +62 31 3000 9009
Customer Service : +62 31 3000 8008