Benjolan Payudara

Payudara merupakan suatu organ yang terdiri dari lemak, jaringan payudara itu sendiri serta otot-otot yang menyusunnya. Pada dasarnya wanita dan pria sama-sama memiliki payudara. Namun karena pengaruh hormon membuat bentuk payudara wanita lebih dominan daripada pria. Payudara wanita dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang tinggi sehingga membuat bentuk payudara wanita terlihat lebih besar dari laki-laki.

Perawatan untuk Menjaga Payudara

Payudara salah satu aset pada wanita yang harus dijaga. Meskipun terlihat sehat, payudara harus tetap dipantau kesehatannya secara periodik.  Ada berbagai perawatan yang bisa dilakukan para wanita untuk menjaga payudara. Salah satunya yaitu dengan gerakan sadari (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin. Hal tersebut bisa dilakukan saat sebelum mandi atau sebelum tidur. Selain itu menjaga payudara ada beberapa macam cara. Dikutip dari Instagram Live yang dilakukan oleh Dr. Sahar Bawazeer, Sp.B (dari MedicELLE)  dan  Rio, payudara sebaiknya selalu dicek kesehatannya minimal satu tahun sekali karena untuk memastikan ada atau tidaknya benjolan.

Meskipun usia masih muda namun merawat payudara harus dilakukan sedini mungkin. Dr. Sahar Bawazeer Sp.B mengatakan, usia-usia remaja dengan rentang usia 20 tahun ke atas memiliki hormon yang tidak stabil dan bisa berakibat pada pola menstruasi yang tidak teratur. Dari pola menstruasi ternyata bisa berpengaruh dengan kesehatan payudara.  Oleh karena itu, remaja harus sadar pada kesehatan payudaranya. Live Instagram yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2020 secara daring memberikan banyak informasi mengenai payudara. Pada dialog tersebut, jika wanita malas menjaga payudara maka akan timbul berbagai penyakit pada payudara. Salah satunya akan muncul benjolan pada payudara.

Jenis Benjolan Payudara

Wanita juga harus tahu dan sadar jika payudara tiba-tiba muncul sebuah benjolan, atau ukuran payudara tiba-tiba berbeda. Benjolan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu benjolan yang bersifat jinak dan benjolan yang bersifat ganas. Benjolan jinak bisa berupa kista dan fibroadenoma. Benjolan jinak ini, banyak terjadi pada anak usia muda 17-25 tahun. Fibroadenoma terbagi menjadi 2. Fibroadenoma yang  awal mulanya kecil dan tumbuh besar dengan waktu yang lama, dan fibroadenoma dengan ukuran kecil namun tumbuh dengan cepat sehingga menjadi besar. Benjolan-benjolan tersebut harus diwaspadai dengan cepat, karena jika tidak, bisa berubah menjadi benjolan ganas dan biasanya berupa kanker. Kanker payudara termasuk momok menakutkan dan banyak terjadi di Indonesia. Menurut Kementrian Kesehatan (2019) kanker terbanyak diderita masyarakat indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks. Per 2018 kemenkes menyatakan bahwa angka kejadian untuk wanita pengidap kanker mencapai 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk lalu diikuti kanker rahim.   

Benjolan ganas seperti kanker ternyata bisa terjadi karena keturunan. Keturunan merupakan faktor resiko yang membawa genetik 5-10%. Pola hidup yang apik diharapkan dapat mencegah adanya benjolan ganas ini, seperti menerapkan pola makan yang seimbang, pola makan yang teratur, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, rutin berolahraga serta rutin memeriksakan payudara di klinik terdekat. Seperti yang dilakukan di klinik MedicElle, klinik kesehatan wanita yang memiliki kualitas terpercaya dalam memperhatikan pasiennya. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis payudara dan mendapatkan pelayanan terbaik untuk aset anda. Mari cintai, dan rawat aset! Kalau tidak mulai dari sekarang, kapan lagi?.     

Penyebab Benjolan Payudara

Penyebab Benjolan Payudara Karena Hormon

Berikut adalah beberapa penyebab umum benjolan pada payudara:

  1. Kista: Kista adalah kantung cairan yang bisa menyebabkan benjolan pada payudara.
  2. Fibroadenoma: Ini adalah tumor jinak yang umum ditemukan pada wanita muda.
  3. Lipoma: Lipoma adalah benjolan lemak yang jinak dan bisa terjadi di mana saja di tubuh, termasuk payudara.
  4. Infeksi atau abses: Infeksi atau pembentukan abses di jaringan payudara juga bisa menyebabkan benjolan.
  5. Kanker payudara: Salah satu tanda kanker payudara adalah adanya benjolan yang keras dan tidak terasa sakit, tetapi bisa juga menyebabkan nyeri.
  6. Perubahan fibrokistik: Kondisi ini menyebabkan payudara menjadi nodul dan kerap terasa sakit, terutama menjelang menstruasi.

Meski banyak benjolan payudara yang jinak, penting untuk konsultasi ke dokter jika menemukan benjolan atau perubahan lain pada payudara untuk penilaian, diagnosis, dan pengobatan lebih lanjut.

Gejala Benjolan Payudara

Berikut adalah beberapa gejala benjolan pada payudara yang perlu diwaspadai:

  1. Adanya benjolan di payudara atau ketiak: Benjolan yang teraba pada payudara atau area ketiak, yang mungkin tidak nyeri saat disentuh.
  2. Perubahan ukuran atau bentuk payudara: Peningkatan ukuran payudara yang tidak biasa atau perubahan bentuk payudara.
  3. Kulit payudara mengalami perubahan: Kulit di sekitar payudara menjadi berkerut, merah, atau bengkak.
  4. Nyeri payudara atau ketiak: Nyeri yang tidak terkait dengan siklus haid Anda.
  5. Keluar cairan dari puting: Adanya cairan yang tidak biasa keluar dari puting, bisa berupa darah atau cairan bening.

Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diagnosis yang tepat. Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik, mamografi, USG payudara, atau biopsi payudara untuk mengevaluasi benjolan dan gejala lainnya.

Diagnosis Benjolan Payudara

Diagnosis benjolan payudara melibatkan serangkaian langkah untuk menentukan sifat dan penyebab benjolan tersebut. Berikut adalah proses umum yang digunakan untuk mendiagnosis benjolan payudara:

  1. Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan area sekitarnya untuk mengevaluasi ukuran, bentuk, dan tekstur benjolan.
  2. Pemeriksaan gambaran: Pemeriksaan imaging seperti mamografi, ultrasound payudara, atau MRI mungkin dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih detail tentang benjolan payudara.
  3. Biopsi payudara: Jika ditemukan abnormalitas pada pemeriksaan imaging, dokter mungkin akan merekomendasikan biopsi payudara. Proses ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari benjolan untuk dianalisis di laboratorium guna memeriksa adanya sel kanker.
  4. Analisis laboratorium: Sampel jaringan yang diambil selama biopsi akan diperiksa di laboratorium untuk menentukan jenis, grade, dan karakteristik lain dari benjolan tersebut.
  5. Hasil diagnosis: Setelah semua pemeriksaan, dokter akan membahas hasil dengan pasien dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya, termasuk opsi pengobatan jika benjolan tersebut ganas.

Mengikuti langkah-langkah ini membantu memastikan diagnosis yang akurat dari benjolan payudara dan memungkinkan intervensi medis yang tepat dan tepat waktu jika diperlukan.

Pengobatan Benjolan Payudara

Pengobatan benjolan payudara tergantung pada penyebab, jenis, dan karakteristik benjolan tersebut, serta gejala lain yang mungkin dialami oleh pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

  1. Observasi: Jika benjolan tidak bersifat kanker dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan, dokter mungkin menyarankan untuk hanya memantau benjolan tersebut tanpa perawatan aktif.
  2. Pembedahan: Jika benjolan didiagnosis sebagai tumor atau kista dan menyebabkan ketidaknyamanan atau memiliki potensi menjadi ganas, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat benjolan tersebut.
  3. Terapi radiasi atau kemoterapi: Untuk kasus kanker payudara, terapi radiasi atau kemoterapi mungkin dianjurkan setelah pembedahan untuk memastikan bahwa sel kanker telah dihilangkan sepenuhnya.
  4. Hormon atau terapi target: Terapi ini mungkin digunakan untuk mengobati jenis kanker payudara tertentu yang responsif terhadap pengobatan hormonal atau terapi target.
  5. Medikasi: Untuk benjolan yang disebabkan oleh infeksi atau kondisi lain, dokter mungkin meresepkan antibiotik, antiinflamasi, atau obat lainnya.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis payudara untuk diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu.

Pencegahan Benjolan Payudara

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah munculnya benjolan pada payudara:

  1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI): : Rutinlah melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk deteksi dini adanya benjolan atau perubahan lain pada payudara.
  2. Gaya hidup sehat: Jaga berat badan yang sehat, konsumsi makanan seimbang kaya nutrisi, dan jaga aktivitas fisik yang teratur.
  3. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok: Kurangi konsumsi alkohol dan hindari kebiasaan merokok untuk mengurangi risiko kanker payudara.
  4. Kontrol hormon: : Jika memungkinkan, hindari terapi penggantian hormon atau konsultasikan dengan dokter untuk alternatif yang lebih aman.
  5. Pemeriksaan kesehatan teratur: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, termasuk mammografi sesuai dengan rekomendasi usia dan risiko pribadi Anda.

Dengan menerapkan tindakan pencegahan ini, risiko munculnya benjolan payudara yang mungkin terkait dengan kondisi medis serius dapat diminimalkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan harus mengunjungi dokter bisa bergantung pada banyak faktor, namun ada beberapa situasi khusus di mana konsultasi medis segera sangat dianjurkan. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala yang mendalam atau tiba-tiba, seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, kehilangan kesadaran, atau gejala stroke (seperti wajah yang jatuh, lemahnya lengan atau bicara yang tidak jelas), segera cari bantuan medis. Kunjungan ke dokter juga penting jika Anda mengalami gejala yang persisten atau memburuk meskipun telah mencoba mengobatinya sendiri, atau jika Anda memiliki kondisi kesehatan kronis yang memerlukan pemantauan dan manajemen berkelanjutan. Jangan mengabaikan tanda atau gejala yang tidak biasa atau tajam, karena bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang serius. Mencari bantuan medis tepat waktu dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mendukung hasil kesehatan yang lebih baik.

Setelah memahami berbagai macam benjolan yang mungkin muncul di payudara, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah melakukan konsultasi medis. MedicElle Clinic adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan konsultasi dan perawatan berkualitas terkait dengan kesehatan payudara. Tim medis kami yang berpengalaman siap membantu Anda dalam menjaga kesehatan payudara dan memberikan panduan serta perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan menjadwalkan konsultasi untuk memastikan kesehatan payudara Anda tetap terjaga dengan baik. Keselamatan dan kesehatan payudara Anda adalah prioritas utama kami.

Apakah Anda sedang mencari klinik spesialis bedah dan payudara di Surabaya? Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis kami. Hubungi kami melalui:

Our Location : Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email : cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp : 08990118008
Office : +62 31 3000 9009
Customer Service : +62 31 3000 8008

Our Specialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon