dr-sahar

dr. Sahar Bawazeer, Sp.B

Spesialis Bedah Umum dan Payudara

Seorang dokter bedah yang memiliki concern terhadap penyakit pada payudara dan telah menjalani berbagai pelatihan dan training bersekala international

“Jangan, biopsi. Biopsi akan memperparah kondisi kesehatan.”

“Biopsi bisa menyebarkan sel kanker, hati-hati.”

Pernah mendengar kalimat serupa? Mungkin Anda bukan satu-satunya.

Banyaknya mitos dan fakta yang simpang siur, membuat masyarakat ragu untuk menjalani prosedur ini. Tapi benarkah biopsi bisa sebarkan sel kanker? Sebelum kita menjawab hal itu, mari kita cari tahu lebih dulu soal pengertian, tipe, dan kegunaan biopsi.

Apa itu Biopsi?

Biopsi adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengetahui gambaran bentuk jaringan tubuh dengan cara mengambil sampel jaringan, seperti kulit, organ, atau benjolan di bagian tubuh tertentu. Sampel yang sudah diambil, dibawa ke laboratorium untuk diteliti dengan mikroskop guna mengetahui secara spesifik kelainan yang terjadi.

 

 

 

Tujuan Biopsi Payudara

Tujuan utama dari biopsi payudara adalah untuk mendiagnosis atau memeriksa adanya sel kanker pada jaringan payudara. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau sel dari area payudara yang dicurigai untuk kemudian diperiksa di laboratorium patologi. Dengan biopsi payudara, dokter dapat menentukan jenis, stadium, dan karakteristik kanker (jika ada), yang selanjutnya akan membantu dalam menentukan rencana perawatan yang paling efektif bagi pasien. Biopsi payudara juga penting untuk mengonfirmasi hasil pemeriksaan payudara yang abnormal, seperti benjolan yang terdeteksi saat pemeriksaan fisik atau gambaran tidak normal dari mamografi atau USG payudara.

Manfaat Biopsi Payudara

Berikut adalah manfaat biopsi payudara secara singkat:

  1. Deteksi Dini Kanker: Biopsi payudara memungkinkan deteksi dini kanker payudara atau kondisi abnormal lainnya, memberikan kesempatan lebih baik untuk pengobatan yang berhasil dan hasil yang lebih baik.
  2. Diagnosis yang Akurat: Metode ini membantu dalam memberikan diagnosis yang lebih akurat mengenai sifat dan tingkat keparahan tumor atau kelainan jaringan payudara.
  3. Pembuatan Rencana Pengobatan: Hasil biopsi payudara memberikan informasi penting yang diperlukan untuk merumuskan strategi pengobatan yang efektif dan terpersonalisasi.
  4. Reduksi Kecemasan: Biopsi payudara dapat mengurangi kecemasan pasien dengan memberikan kepastian mengenai adanya atau tidak adanya kanker atau kondisi abnormal lainnya.
  5. Pengawasan Efektif: Proses ini juga membantu dalam pengawasan efektif pasien dengan riwayat kanker payudara atau faktor risiko lainnya, memungkinkan intervensi cepat jika ada indikasi kekambuhan atau perkembangan kondisi.

Secara keseluruhan, biopsi payudara adalah alat diagnosa kunci yang membantu dalam identifikasi cepat dan akurat dari kanker payudara dan kondisi abnormal lainnya, memungkinkan intervensi medis tepat waktu dan meningkatkan peluang hasil pengobatan yang sukses.

Mengapa Biopsi Payudara Perlu Dilakukan?

Biopsi payudara perlu dilakukan untuk sejumlah alasan krusial:

  1. Deteksi Kanker Payudara: Ini adalah alat yang sangat efektif untuk mendiagnosis kanker payudara pada tahap awal, memungkinkan penanganan cepat dan meningkatkan peluang kesembuhan.
  2. Menentukan Jenis dan Tahap Kanker: Biopsi membantu menentukan jenis dan tahap kanker, informasi yang penting untuk merencanakan strategi pengobatan yang efektif.
  3. Memastikan Kondisi Abnormal: Biopsi payudara membantu membedakan antara jaringan payudara yang normal dan abnormal, dan memungkinkan identifikasi kondisi non-kanker seperti kista atau infeksi.
  4. Mengurangi Ketidakpastian: Melakukan biopsi membantu mengurangi ketidakpastian dan kecemasan dengan memberikan diagnosis yang jelas dan akurat mengenai kondisi payudara pasien.
  5. Pemantauan: Biopsi payudara juga digunakan untuk memantau pasien dengan riwayat kanker payudara atau risiko tinggi, memastikan deteksi dini jika kanker muncul atau kembali.

Dengan demikian, biopsi payudara adalah langkah diagnostik penting untuk mengonfirmasi atau mengecualikan adanya kanker payudara dan kondisi patologis lainnya, memungkinkan penanganan medis yang tepat dan tepat waktu.

Kapan Prosedur Biopsi Dilakukan?

Biopsi paling sering disarankan pada pasien yang dicurigai menderita kanker. Meski demikian, biopsi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi banyak kondisi lain, seperti infeksi atau radang.

Pada saat tertentu, prosedur biopsi juga dapat diaplikasikan pada jaringan normal seperti pada kasus transplantasi hati. Gunanya, untuk mengetahui terjadinya penerimaan atau penolakan transplantasi.

 

Tujuan utama dilakukannya biopsi adalah membantu mendiagnosis penyakit yang diderita, juga sebagai rujukan untuk menentukan langkah terapi yang sesuai untuk pasien tersebut.

 

Contoh : Pasien dengan benjolan di payudara, disarankan untuk melakukan biopsi. Tujuannya, agar diketahui apakah benjolan yang ada bersifat ganas atau jinak. Dari hasil biopsi pula, akan ditentukan apakah pasien perlu menjalani operasi, radioterapi, atau kemoterapi. 

Apa Saja Jenis-Jenis Biopsi?

Ada banyak jenis dan macam biopsi yang bisa dilakukan untuk mengambil sample jaringan tubuh Anda. Beberapa diantaranya

 

  • Fine Needle Biopsy (Biopsi Jarum Tipis) : teknik yang umum digunakan dokter untuk mengambil sample jaringan yang lokasinya ada di bawah permukaan kulit.
  • Core Needle Biopsy (Biopsi Jarum Inti) : prosedur pengambilan sample jaringan padat pada benjolan di payudara. Dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dalam jumlah yang lebih besar. Sample yang diambil biasanya sebesar sebutir nasi.

 

 

  • Surgical Excision Biopsy : Prosedur biopsi dengan operasi untuk mengangkat atau menghilangkan seluruh area yang dianggap tidak normal. Biasanya dilakukan pada tumor yang tidak bersifat kanker (jinak).

 

 

 

 

 

 

  • Vacuum-assisted Core Biopsy : prosedur pembedahan dengan sayatan minimal. Luka sayatan yang ditimbulkan pun sangat kecil, yakni kurang dari 5mm. Menggunakan perangkat jarum dengan vakum yang akan melakukan pemotongan sample jaringan secara memutar.

 

 

Kini, prosedur pembedahan dengan sayatan minimal juga digunakan untuk terapi. Dilakukan dengan cara mengambil semua jaringan jinak yang ada dan dengan diameter tertentu.

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum biopsi payudara

Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani biopsi payudara:

  1. Konsultasi Medis: Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, alergi, dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Dokter juga akan menjelaskan prosedur, risiko, dan manfaat biopsi payudara.
  2. Penghentian Obat-obatan Tertentu: Anda mungkin diminta untuk menghentikan konsumsi obat pengencer darah atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) sebelum prosedur, karena obat-obatan ini bisa meningkatkan risiko perdarahan.
  3. Pakaian Nyaman: Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar pada hari prosedur. Anda mungkin akan diberikan gaun rumah sakit untuk dikenakan selama biopsi.
  4. Penyediaan Waktu: Pastikan Anda menyediakan cukup waktu untuk prosedur dan pemulihan, dan mempertimbangkan untuk membawa teman atau keluarga untuk mendampingi Anda.
  5. Pengaturan Pasca Prosedur: Atur transportasi pulang pasca prosedur jika Anda akan menerima sedasi atau merasa tidak nyaman mengemudi setelah biopsi.

Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat membantu memastikan bahwa proses biopsi payudara Anda berjalan semulus mungkin.

Hal yang perlu diperhatikan setelah biopsi payudara

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani biopsi payudara:

  1. Perhatikan Instruksi Dokter: Pastikan untuk mematuhi semua instruksi pasca-prosedur yang diberikan oleh dokter atau tim kesehatan Anda.
  2. Pengelolaan Rasa Sakit: Gunakan obat penghilang rasa sakit seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda untuk mengelola ketidaknyamanan atau rasa sakit setelah prosedur.
  3. Istirahat Cukup: Beri waktu tubuh Anda untuk pulih dengan cukup istirahat dan hindari aktivitas fisik yang berat atau olahraga selama periode yang disarankan oleh dokter Anda.
  4. Merawat Luka: Jika ada luka atau bekas sayatan, pastikan untuk menjaga area tersebut tetap bersih dan kering, serta mengikuti petunjuk perawatan luka dokter Anda.
  5. Pemantauan Gejala: Perhatikan dan laporkan setiap gejala tidak biasa atau komplikasi kepada dokter Anda, seperti demam, kemerahan, pembengkakan, atau nanah dari tempat biopsi.
  6. Janji Temu Tindak Lanjut: Jangan lewatkan janji temu tindak lanjut dengan dokter Anda untuk membahas hasil biopsi dan langkah-langkah selanjutnya.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pasien dapat membantu memastikan proses pemulihan yang lancar dan efektif setelah menjalani biopsi payudara.

Apa Efek Samping Biopsi Bagi Pasien?

Efek samping pasca biopsi sangat minim. Bila prosedur dilakukan dengan menggunakan jarum tipis dan inti, kemungkinan pasien hanya akan merasa sedikit tak nyaman dan nyeri. Jika perlu, dokter bisa meresepkan obat anti nyeri.

Resiko lain juga bisa terjadi. Pada pasien yang menjalani biopsi dengan eksisi (pembedahan) misalnya, bisa jadi ada infeksi di daerah sekitar sayatan. Tapi Anda tak perlu khawatir, resiko ini sangat jarang terjadi. Pun bila terjadi, dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasinya.

Efek samping biopsi yang sangat minim ini tidak sebanding dengan manfaatnya. Biopsi punya lebih banyak manfaat terhadap kesembuhan pasien.

Cara mengetahui hasil biopsi payudara

Untuk mengetahui hasil biopsi payudara, pasien biasanya akan mendapatkan janji temu tindak lanjut dengan dokter mereka setelah prosedur biopsi telah selesai. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil bisa bervariasi, biasanya antara beberapa hari hingga satu atau dua minggu. Selama janji temu tindak lanjut, dokter akan menjelaskan hasil biopsi dan memberikan informasi rinci mengenai temuan patologis, jika ada. Hasil bisa menunjukkan apakah jaringan payudara normal, benigna (non-kanker), atau ganas (kanker). Jika hasilnya menunjukkan kanker, dokter akan membahas opsi pengobatan, rencana tindak lanjut, dan langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan tim perawatan kesehatan adalah penting untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang hasil biopsi dan rencana pengobatan yang diusulkan.

Benarkah Biopsi Bisa Sebarkan Sel Kanker?

Kemungkinan sel kanker menyebar ke bagian tubuh lain akibat biopsi sangatlah rendah.

Salah satu penelitian yang dilakukan Mayo Clinic terhadap 2.000 pasien penderita kanker adalah bukti bahwa biopsi tidak menyebarkan sel-sel kanker, atau pun membahayakan keselamatan pasien setelah menjalaninya. Sebaliknya, mereka yang menjalani prosedur biopsi memiliki kemungkinan sembuh lebih besar ketimbang mereka yang tidak.

Dengan mengikuti prosedur standar yang ada, seorang dokter bedah bahkan mampu meminimalisasi resiko dan mencegah penyebaran sel kanker saat proses biopsi berlangsung.

Jika prosedur biopsi mengharuskan untuk mengambil lebih dari satu sample jaringan di beberapa lokasi tubuh, maka dokter akan mengganti jarum biopsi untuk setiap tindakan. Jarum biopsi yang digunakan tidak akan sama untuk dua lokasi berbeda.

Apakah biopsi payudara menyakitkan?

Biopsi payudara dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit ringan bagi beberapa pasien. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan anestesi lokal untuk meminimalkan rasa sakit selama prosedur. Setelah anestesi bekerja, jarum biopsi akan dimasukkan ke dalam area yang dicurigai dan sampel jaringan akan diambil untuk analisis lebih lanjut. Pasien mungkin merasakan tekanan atau tarikan selama prosedur, tetapi rasa sakit yang tajam harus diminimalkan oleh obat bius. Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami memar, pembengkakan, atau ketidaknyamanan di tempat suntikan, yang bisa dikelola dengan obat penghilang rasa sakit sesuai petunjuk dokter. Penting untuk mengikuti semua instruksi perawatan pasca-prosedur yang diberikan oleh dokter atau tim kesehatan untuk memastikan pemulihan yang cepat dan tanpa komplikasi.

Jangan Takut Jalani Biopsi!

Jika Anda memiliki keluhan atau pertanyaan soal benjolan di payudara atau biopsi, jangan ragu untuk bertanya atau menghubungi dokter ahli. Anggapan yang keliru soal biopsi sebenarnya justru merugikan pasien sendiri. Mengapa? Menghindari tindakan biopsi sama saja dengan menunda perawatan sesegera mungkin. Ditakutkan pasien malah terlambat mendapatkan penanganan dan berakibat pada terjadinya kondisi tak diinginkan.

Di MedicElle Clinic, terdapat beberapa jenis biopsi yang dapat dilakukan oleh dokter bedah umum dan Payudara, dr. Sahar Bawazeer, Sp. B, dengan menyesuaikan lokasi dan tipe jaringan tubuh yang akan dijadikan sample.

Punya masalah atau pertanyaan seputar kesehatan payudara Anda? Kami bisa membantu Anda terhubung langsung dengan dokter terbaik kami dengan cara klik di sini

WhatsApp Icon