Semua wanita—tanpa terkecuali—memiliki risiko untuk terkena kanker serviks. Ini berarti termasuk juga Anda, ibu Anda, anak Anda, dan seluruh saudara wanita yang Anda kenal. Kabar baiknya, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang dapat dicegah.
Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim, yaitu organ yang berbentuk seperti tabung silinder yang berfungsi menghubungkan antara vagina dan rahim. Karenanya, semua wanita dari berbagai rentang usia sebenarnya memiliki risiko terkena kanker serviks.
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel di leher rahim berubah menjadi tidak normal dan terus berkembang dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya dapat berkembang menjadi penyebab kanker serviks.
Dilansir dari WHO, 99.7% penyebab kanker serviks adalah Human papilloma virus (HPV). Virus HPV memiliki lebih dari 100 strain virus yang dapat menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. Terdapat banyak sekali jenis HPV, tetapi sebagian besar tidak berbahaya.
Hingga saat ini, dua jenis virus HPV yang paling perlu diwaspadai adalah strain 6, 11, 16 dan 18. Virus strain 6 dan 11 adalah penyebab timbulnya kutil kelamin, sedangkan virus strain 16 dan 18 adalah penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks.
Apa yang terjadi bila tubuh terinfeksi virus HPV?
Layaknya virus-virus lain yang dapat menyerang Anda, pada dasarnya virus HPV dapat diatasi oleh imunitas tubuh sendiri. Jika imunitas tubuh bagus, maka secara alami infeksi virus HPV tidak dapat berkembang menjadi kanker.
Namun, terdapat beberapa kondisi yang membuat virus HPV dapat berkembang menjadi kanker, misalnya seperti gizi buruk, penyakit autoimun, atau terkena infeksi menular secara terus menerus, sehingga infeksinya menetap.
Pada sebagian wanita, virus HPV tersebut bertahan selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya mengubah sel-sel yang berada di permukaan leher rahim menjadi sel kanker. Yang menyulitkan adalah, kanker serviks umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul ketika sel-sel kanker sudah mulai menyebar dan sudah berada pada stadium lanjut.
Cegah kanker serviks melalui vaksinasi HPV!
Karena penyebab utama kanker serviks adalah virus, maka kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa cara.
Pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah edukasi kesehatan seksual dan vaksinasi HPV. Edukasi kesehatan seksual sangat penting guna memberikan pemahaman mengenai fungsi alat reproduksi dan bagaimana menjaga kesehatannya.
Sedangkan vaksinasi HPV memiliki cara kerja yang kurang lebih sama dengan vaksinasi lain yang selama ini Anda kenal. Tubuh yang telah menerima vaksinasi melalui suntikan akan membentuk sistem kekebalan tubuh dan antibodi terhadap virus HPV. Sehingga virus yang masuk akan mati dan tidak sampai tumbuh, membesar, apalagi menyebabkan kanker serviks.
Untuk remaja berusia 9 hingga 13 tahun, vaksin HPV diberikan sebanyak dua dosis. Sedangkan jika berusia lebih dari 14 tahun, pemberian vaksin HPV direkomendasikan sebanyak tiga dosis. Yaitu pada saat diberikan vaksin pertama, lalu dosis berikutnya pada 1-2 bulan setelah suntikan pertama, dan dosis ketiga pada 6 bulan setelah suntikan pertama.
Idealnya, vaksin HPV akan lebih efektif bila diberikan ketika remaja, yakni sekitar usia 12 tahun. Meski begitu, vaksin HPV masih dianjurkan untuk diberikan kepada wanita hingga berusia 55 tahun.
Tak hanya itu, vaksin HPV juga sangat direkomendasikan untuk diberikan kepada laki-laki. Hal ini dikarenakan virus HPV juga dapat menyerang laki-laki dan menyebabkan beragam penyakit, mulai dari kutil kelamin, kanker anus, dan kanker penis. Ditambah lagi, laki-laki yang positif terkena virus HPV berkemungkinan menularkan virus ini ke perempuan, hingga meningkatkan risiko kanker serviks. Karenanya, vaksinasi HPV bagi perempuan dan laki-laki adalah tindakan pencegahan yang sama pentingnya.
So, have you and your loved ones been vaccinated yet?