Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami oleh wanita dari berbagai rentang usia, mulai dari remaja hingga dewasa. Meskipun sebagian besar keputihan bersifat normal, tidak sedikit kasus yang justru menjadi sinyal awal adanya masalah pada sistem reproduksi. Sayangnya, banyak wanita masih belum memahami jenis keputihan yang perlu diwaspadai serta kapan harus segera mencari pertolongan medis. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab keputihan, jenis-jenis keputihan yang perlu diwaspadai, dampaknya terhadap sistem reproduksi, hingga berbagai solusi medis dan alami yang dapat membantu mengatasinya.

Penyebab Umum Keputihan yang Harus Diketahui

Keputihan bisa terjadi karena berbagai faktor, baik fisiologis maupun patologis. Beberapa penyebab umum meliputi infeksi jamur atau bakteri, kurangnya kebersihan area genital, penggunaan produk beraroma, hingga hubungan seksual yang tidak aman. Salah satu penyebab keputihan yang sering diabaikan adalah penggunaan pantyliner secara terus-menerus tanpa memperhatikan kebersihan dan waktu pemakaian. 

Berbagai Jenis Keputihan dan Apa yang Berbahaya

Memahami perbedaan jenis keputihan sangat penting agar Anda dapat mengenali tanda-tanda awal gangguan kesehatan:

  1. Keputihan normal: Berwarna bening, tidak berbau, dan tidak disertai gatal atau nyeri. Biasanya terjadi menjelang ovulasi atau disebabkan faktor hormonal.
  2. Keputihan tidak normal: Berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, berbau menyengat, disertai gatal, nyeri, atau panas. Bisa menjadi tanda infeksi.
  3. Keputihan bercampur darah: Jika tidak sedang menstruasi, ini bisa menandakan infeksi berat, luka pada serviks, atau bahkan risiko kanker serviks.

Dampak Keputihan Terhadap Kesehatan Reproduksi

Keputihan yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada komplikasi serius, antara lain:

    1. Infertilitas: Infeksi kronis dapat menyebar ke saluran reproduksi dan mengganggu kesuburan.
    2. Komplikasi kehamilan: Keputihan yang terjadi pada kehamilan akibat infeksi dapat meningkatkan risiko ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.
    3. Penurunan kualitas hidup: Gejala seperti gatal dan nyeri bisa mengganggu aktivitas harian dan kepercayaan diri.
    4. Risiko Kanker serviks: Keputihan abnormal yang berlangsung lama, terutama jika disertai darah dan bau menyengat, dapat menjadi tanda awal adanya perubahan sel serviks yang berpotensi menjadi kanker.

Dalam hal ini, peran pengetahuan dan kesadaran wanita akan deteksi dini keputihan sangatlah penting. Semakin awal terdeteksi, semakin maksimal pula penanganan yang bisa dilakukan, sehingga risiko-risiko tersebut dapat dihindari.

Cara Menjaga Kebersihan Untuk Mencegah Keputihan

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Untuk mencegah keputihan abnormal, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut:

  1. Basuh area vagina menggunakan air hangat, basuh dari arah depan ke belakang.
  2. Hindari penggunaan sabun bilas vagina, terutama yang mengandung parfum.
  3. Hindari pemakaian celana dalam ketat atau yang tidak menyerap keringat.
  4. Keringkan area genital dengan baik setelah mandi atau buang air kecil.
  5. Ganti pembalut atau pantyliner secara rutin.
  6. Hindari praktik mencuci bagian dalam vagina (douching) karena kebiasaan ini justru dapat merusak keseimbangan flora alami di area kewanitaan dan memicu keputihan. 

Menjaga kebersihan dengan cara yang tepat sangat penting, terutama bagi wanita muda yang aktif secara fisik dan sosial, personal hygiene yang baik berperan penting dalam mencegah keputihan patologis pada mahasiswi (Amanda, 2020

Pemeriksaan organ kewanitaan

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keputihan yang Abnormal?

Jika keputihan terasa mengganggu atau disertai bau menyengat, gatal, nyeri, atau perubahan warna yang tidak biasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dibutuhkan meliputi:

    1. Pemeriksaan laboratorium: Tes darah atau urin untuk mendeteksi infeksi atau gangguan hormon yang memengaruhi kesehatan reproduksi.
    2. Tes pH vagina: Mengukur tingkat keasaman vagina menggunakan kertas lakmus, untuk mengetahui apakah terjadi ketidakseimbangan flora vagina.
    3. Swab vagina: Pengambilan sampel cairan dari vagina dengan kapas steril untuk mengetahui jenis bakteri, jamur, atau virus penyebab infeksi.
    4. Pap smear: Pemeriksaan ginekologi menggunakan spekulum (inspekulo) untuk mengambil sampel sel dari leher rahim, guna mendeteksi kelainan atau risiko kanker serviks.

Pemeriksaan rutin seperti pap smear sebaiknya dilakukan secara berkala sesuai anjuran dokter. Untuk pap smear, direkomendasikan dilakukan setiap 3 tahun sekali bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, atau lebih sering bila memiliki faktor risiko tertentu.

Hasil pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan penyebab pasti, sehingga penanganan seperti pemberian antibiotik, antijamur, antivirus, atau terapi hormonal dapat diberikan secara tepat sesuai anjuran medis.

Jangan anggap remeh keputihan abnormal. Konsultasikan langsung dengan dokter spesialis kandungan di MedicElle Clinic untuk penanganan menyeluruh dan nyaman.

Kapan Harus Berkonsultasi Dengan Dokter Spesialis

Segera periksa ke dokter apabila Anda mengalami:

  1. Keputihan yang berlangsung lama dan tidak membaik
  2. Gatal hebat atau perih saat buang air kecil
  3. Keputihan berbau busuk atau berubah warna
  4. Nyeri saat berhubungan seksual
  5. Keputihan disertai perdarahan di luar jadwal menstruasi

Pengobatan Alami yang Dapat Meringankan Gejala

Sebagai pelengkap pengobatan medis, beberapa bahan alami dapat membantu:

  1. Rebusan daun sirih: dipercaya dan terbukti secara ilmiah mampu meredakan gejala keputihan berkat kandungan antiseptiknya (Ernawati, 2018).
  2. Yoghurt tanpa gula: Kaya probiotik yang bisa menyeimbangkan flora vagina.
  3. Kunyit: Bersifat antiinflamasi dan antibakteri, dapat dikonsumsi dalam bentuk jamu.

Konsultasi organ kewanitaan

Kenali Sinyal Awal Infeksi Lewat Pola Keputihan

Buatlah jurnal keputihan harian. Catat warna, tekstur, dan gejala yang muncul. Ini bisa menjadi alat bantu diagnosis yang sangat bermanfaat saat berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa menggunakan aplikasi kesehatan wanita untuk memantau siklus ini secara digital.

Kesimpulan

Keputihan adalah hal yang wajar, namun harus selalu diwaspadai jika terjadi perubahan yang mencurigakan. Mengenali penyebab, jenis, dan dampaknya sangat penting bagi setiap wanita. Melalui pencegahan, penanganan medis, serta dukungan dari lingkungan sekitar, masalah keputihan bisa diatasi dengan lebih efektif dan nyaman.

Konsultasikan Masalah Keputihan Anda di MedicElle Clinic

Jika Anda mengalami gejala keputihan yang tidak biasa, segera lakukan konsultasi di MedicElle Clinic. Klinik khusus wanita pertama di Surabaya ini menghadirkan layanan pemeriksaan menyeluruh dengan dokter spesialis wanita yang memahami kebutuhan Anda. Penanganan tepat akan menjaga kesehatan reproduksi Anda tetap optimal.

Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis kandungan. Hubungi kami melalui:

Our Location: Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008

Referensi

  1. Amanda, A.V.D. (2020). Hubungan perilaku personal kebersihan genitalia terhadap kejadian keputihan patologis pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Health Science Journal, 2(1), 13-17.
  2. Ernawati, O., Prasetyaningati, D., & Rahmawati, A. (2021). Pengaruh Air Rebusan Daun Sirih Merah terhadap Penurunan Gejala Fluor Albus pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Dolok Masihul Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Wanita, 10(2), 100-110.

Our Spesialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon