Do and don’t saat potty training anak adalah pedoman penting agar proses belajar menggunakan toilet berjalan efektif. Orang tua perlu tahu apa yang sebaiknya dilakukan, seperti melatih anak sesuai kesiapan dan memberi dukungan positif, serta apa yang harus dihindari, seperti memaksa atau menghukum anak.

Potty training merupakan salah satu tonggak penting dalam tumbuh kembang anak. Bagi banyak orang tua, fase ini bisa menjadi tantangan karena memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang tepat. Dengan mengetahui apa saja yang sebaiknya dilakukan (Do) dan apa yang perlu dihindari (Don’t), proses ini bisa berjalan lebih lancar dan minim stres. Artikel ini akan membahas panduan lengkapnya untuk membantu orang tua melewati masa transisi penting ini.

Do Saat Potty Training

Untuk membantu anak melalui proses potty training dengan lebih mudah, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan orang tua. Panduan berikut akan membantu menciptakan pengalaman yang positif bagi si kecil.

1. Mulai Saat Anak Siap

Setiap anak memiliki waktu yang berbeda untuk siap melakukan potty training. Tanda kesiapan bisa berupa kemampuan duduk sendiri tanpa bantuan, menunjukkan rasa tidak nyaman dengan popok basah, atau rasa penasaran ketika melihat orang lain menggunakan toilet. Menurut penelitian dalam American Academy of Pediatrics, Pediatrics Journal (2023), sebagian besar anak siap memulai potty training pada usia 18–24 bulan, tetapi sekitar 40% anak baru menunjukkan kesiapan penuh setelah usia 30 bulan. Memulai terlalu dini justru bisa membuat anak frustasi. Oleh karena itu, perhatikan sinyal alami dari si kecil sebelum memulai.

2. Buat Rutinitas Teratur

Kebiasaan akan terbentuk ketika anak terbiasa melakukan hal yang sama secara konsisten. Ajak anak duduk di pispot atau toilet anak pada jam-jam tertentu, misalnya setelah bangun tidur atau setelah makan. Rutinitas ini membantu membangun pola buang air yang sehat dan teratur.

3. Gunakan Pispot atau Toilet Anak

Alat bantu yang sesuai membuat proses potty training lebih nyaman. Pispot berukuran kecil atau toilet dengan dudukan anak dapat membantu si kecil merasa lebih aman. Selain itu, beberapa pispot memiliki desain lucu dan menarik sehingga anak lebih termotivasi untuk menggunakannya.

Balita Bergembira Raih Prestasi

4. Berikan Pujian dan Reward Kecil

Dukungan positif sangat penting untuk membangun rasa percaya diri anak. Saat anak berhasil menggunakan pispot, berikan pujian atau reward kecil seperti stiker. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal (Kiddoo, 2012), toilet training dengan pendekatan berbasis reinforcement positif terbukti lebih efektif dibanding pendekatan keras atau memaksa. Hal sederhana ini akan memotivasi anak untuk mengulangi perilaku positif tersebut dan membantu proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

5. Libatkan Anak dalam Proses

Biarkan anak ikut memilih pispot dengan warna atau bentuk yang mereka sukai, atau membiarkan mereka memilih celana dalam favorit. Keterlibatan ini memberikan rasa kepemilikan, sehingga anak merasa lebih bersemangat mengikuti proses potty training.

6. Konsultasi Bila Ada Masalah

Jika anak mengalami kesulitan, misalnya sembelit atau ketakutan berlebih saat menggunakan toilet, segera konsultasikan dengan dokter anak. Tenaga medis dapat memberikan solusi yang tepat agar proses tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan si kecil. MedicElle Clinic menyediakan layanan kesehatan anak dengan dokter spesialis perempuan yang siap mendampingi orang tua dalam setiap fase tumbuh kembang.

Kesabaran Ibu di Kamar Mandi

Don’t Saat Potty Training

Selain melakukan hal-hal yang mendukung, orang tua juga perlu menghindari tindakan tertentu yang justru bisa menghambat proses potty training. Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan.

1. Jangan Memaksa

Memaksa anak untuk segera berhasil hanya akan menimbulkan tekanan. Anak bisa merasa takut atau justru menolak untuk mencoba lagi. Biarkan proses berjalan sesuai ritme anak.

2. Hindari Membandingkan dengan Anak Lain

Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan berbeda. Membandingkan dengan saudara kandung atau teman sebaya bisa membuat anak merasa rendah diri. Fokuslah pada progres si kecil sendiri.

3. Jangan Mengomel Saat Gagal

Kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar. Ketika anak mengalami kecelakaan, hindari mengomel atau marah. Sebaliknya, bantu mereka membersihkan diri dan berikan semangat agar mau mencoba lagi.

Ketenangan dan Kasih Sayang

4. Hindari Menggunakan Hukuman

Memberikan hukuman fisik atau verbal saat anak gagal bisa membuat mereka trauma terhadap toilet. Dampaknya, potty training justru semakin sulit dilakukan.

5. Jangan Terburu-Buru

Potty training adalah proses bertahap, bukan hasil instan. Ada anak yang membutuhkan waktu beberapa minggu, ada pula yang sampai berbulan-bulan. Kesabaran adalah kunci keberhasilan.

6. Jangan Abaikan Kebersihan

Ajarkan anak pentingnya mencuci tangan setelah buang air sejak dini. Kebersihan tidak hanya membuat anak sehat, tetapi juga menanamkan kebiasaan positif yang akan berguna seumur hidup.

Kesimpulan

Potty training memang membutuhkan waktu dan strategi yang tepat. Dengan mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari, orang tua bisa mendukung anak melalui fase ini dengan lebih tenang dan percaya diri. Ingat, setiap anak punya ritme perkembangan masing-masing, jadi jangan terburu-buru atau membandingkan dengan anak lain. Yang terpenting adalah konsistensi, dukungan positif, dan menjaga kenyamanan si kecil.

Dapatkan Pendampingan Profesional untuk Tumbuh Kembang Anak Anda

Jika Anda menghadapi kendala saat potty training atau ingin memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal, percayakan pada MedicElle Clinic. Dengan dokter spesialis anak yang berpengalaman, kami siap memberikan pendampingan terbaik untuk kesehatan anak Anda.

Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis anak. Hubungi kami melalui:

Our Location: Jalan Raya Gubeng No. 11, Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
WhatsApp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008

Referensi

  • American Academy of Pediatrics. (2023). Toilet Training Guidelines for Parents. Pediatrics Journal.
  • Kiddoo, D. A. (2012). Toilet training children: When to start and how to train. Canadian Medical Association Journal, 184(5), 511–518.

Our Spesialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon

Feedback Kuesioner