Banyak orang tua merasa panik saat menyadari bahwa anaknya terlewat dari jadwal imunisasi. Padahal, keterlambatan vaksinasi masih dapat ditangani dengan strategi yang tepat. Imunisasi tetap menjadi langkah penting untuk mencegah penyakit berbahaya dan menjaga kesehatan anak dalam jangka panjang. Yang terpenting adalah mengetahui apa yang harus dilakukan agar imunisasi tetap efektif meskipun sudah terlewat. Artikel ini akan membahas beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan jika anak terlambat vaksinasi.
1. Tidak Semua Imunisasi Perlu Diulang dari Awal
Saat anak melewatkan satu atau dua jadwal vaksinasi, banyak orang tua mengira seluruh rangkaian harus diulang. Nyatanya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan panduan catch-up immunization atau imunisasi kejar yang tidak selalu mengharuskan pengulangan dari awal.
Contohnya, jika anak sudah mendapat dua dosis vaksin DPT namun melewatkan dosis ketiga, maka dosis tersebut tetap dapat dilanjutkan tanpa harus memulai dari nol. Penyesuaian ini tergantung pada jenis vaksin, jumlah dosis sebelumnya, serta usia anak saat ini.
Hal ini sejalan dengan penelitian dari Manandhar et al. (2023) yang menunjukkan bahwa imunisasi kejar di tahun kedua kehidupan tetap efektif untuk menutup celah perlindungan akibat keterlambatan vaksinasi.
2. Evaluasi Jadwal dan Konsultasi Berkala dengan Dokter
Langkah penting saat anak terlewat imunisasi adalah berkonsultasi langsung dengan dokter. Melalui evaluasi ini, dokter akan menyesuaikan jadwal imunisasi berdasarkan usia anak, jenis vaksin yang tertinggal, dan dosis yang sudah pernah diberikan. Penyesuaian ini memastikan imunisasi tetap efektif tanpa harus diulang dari awal.
Selain evaluasi, konsultasi juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memahami pentingnya imunisasi secara menyeluruh. Dalam sesi kontrol rutin, dokter akan memberikan informasi tentang:
- Update jadwal imunisasi dari IDAI
- Vaksin tambahan yang bisa dipertimbangkan
- Risiko kesehatan di lingkungan sekitar anak
Khusus bagi ibu yang merasa cemas atau ragu, konsultasi dengan tenaga medis perempuan bisa memberi kenyamanan lebih dalam berdiskusi. Edukasi yang jelas dan berkelanjutan akan membantu orang tua mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.
3. Prioritaskan Vaksin yang Wajib dan Urgent
Jika anak melewatkan lebih dari satu jenis vaksin, maka vaksin yang wajib dan paling mendesak perlu diprioritaskan. Beberapa vaksin yang sangat direkomendasikan IDAI untuk segera dikejar antara lain:
- DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus): melindungi dari infeksi serius yang dapat menyebabkan komplikasi berat.
- Polio: karena dapat menimbulkan kelumpuhan permanen dan menyebar cepat.
- Campak: sangat menular dan bisa menyebabkan komplikasi seperti radang paru atau radang otak.
Dokter akan membantu mengurutkan mana yang harus diberikan lebih dulu sesuai usia dan riwayat imunisasi anak. Penelitian Blose et al. (2022) mengingatkan bahwa keterlambatan imunisasi secara signifikan meningkatkan risiko anak terhadap penyakit berbahaya yang seharusnya bisa dicegah sejak dini.
4. Tunda Jika Anak Sedang Demam Tinggi atau Sakit Berat
Imunisasi sebaiknya tidak dilakukan saat anak sedang mengalami demam tinggi, diare berat, atau infeksi serius. Vaksin yang diberikan dalam kondisi tidak sehat bisa kurang efektif atau memicu reaksi tubuh yang tidak diinginkan.
Namun, bila anak hanya mengalami batuk ringan atau demam di bawah 38°C, vaksinasi umumnya tetap aman dilakukan. Diskusikan dengan dokter untuk memastikan waktu terbaik menjadwalkan ulang imunisasi.
5. Gunakan Pengingat Digital untuk Imunisasi Lanjutan
Salah satu penyebab anak terlambat imunisasi adalah lupa atau tidak sengaja melewatkan jadwal. Orang tua bisa menggunakan beberapa alat bantu pengingat digital seperti:
- Aplikasi kesehatan dengan fitur jadwal vaksin
- Kalender ponsel dengan notifikasi khusus
- Sistem reminder otomatis dari klinik
Dengan teknologi ini, Anda bisa lebih disiplin dalam mengikuti jadwal dan memastikan anak terlindungi secara optimal. Menurut studi dari Yunusa et al. (2021), pengingat berbasis ponsel terbukti membantu meningkatkan ketepatan jadwal imunisasi dan mengurangi jumlah anak yang terlambat vaksinasi.
Baca juga #TanyaMedicElle: Anak Terlambat Imunisasi, Orang Tua Harus Bagaimana?
Temukan jawaban lengkap dari dokter perempuan MedicElle Clinic mengenai langkah-langkah yang perlu diambil saat anak terlewat imunisasi. Penjelasan langsung dari ahlinya bisa membantu Anda lebih tenang dan terarah dalam menentukan tindakan selanjutnya.
Kesimpulan
Jika anak terlewat jadwal imunisasi, jangan terburu-buru panik. Banyak kasus bisa diatasi tanpa harus mengulang seluruh vaksin dari awal. Mulailah dengan berkonsultasi ke dokter untuk mengevaluasi dan menyusun ulang jadwal vaksin. Prioritaskan vaksin yang penting, sesuaikan waktu jika anak sedang sakit, dan gunakan alat pengingat agar jadwal berikutnya tidak terlewat. Dengan penanganan yang tepat dan edukasi yang cukup, imunisasi tetap bisa efektif meski sempat tertunda.
Konsultasikan Jadwal Imunisasi Anak di MedicElle Clinic
MedicElle Clinic Surabaya hadir sebagai klinik kesehatan khusus wanita yang memahami betul kekhawatiran ibu terhadap kesehatan anak. Tim medis perempuan kami siap membantu Anda mengevaluasi dan menyesuaikan imunisasi anak dengan pendekatan yang lembut, profesional, dan penuh empati. Jadwalkan konsultasi sekarang dan pastikan imunisasi anak tetap berjalan optimal.
Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis anak. Hubungi kami melalui:
Our Location: Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008
Referensi:
- Blose, N., Amponsah-Dacosta, E., Kagina, B. M., & Muloiwa, R. (2022). Descriptive analysis of routine childhood immunisation timeliness in the Western Cape, South Africa. Vaccine: X, 11, 100151. https://doi.org/10.1016/j.jvacx.2021.100151
- Manandhar, P., Wannemuehler, K., Scobie, H., Wiesen, E., Daniels, D., Bhatnagar, P., … & Wallace, A. S. (2023). Use of catch-up vaccinations in the second year of life (2YL) platform to close immunity gaps. Vaccine, 41(4), 1127–1135. https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2022.12.026
- Yunusa, U., Garba, S. N., Umar, A. B., Raji, I. O., Ibrahim, M. T., & Habib, Z. G. (2021). Mobile phone reminders for enhancing uptake and timeliness of routine childhood immunization in low- and middle-income countries: A systematic review and meta-analysis. Vaccine, 39(6), 1104–1115. https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2020.11.043