Menurut data WHO, pada tahun 2023, kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak no.4 yang menyerang wanita di dunia. Angka kejadian kanker serviks menurun jauh selama 4 dekade ini dikarenakan kanker serviks saat ini adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dengan pengelolaan faktor risiko yang baik. Oleh karena itu penting untuk wanita tahu apa-apa saja yang dapat meningkatkan faktor resiko terkenanya kanker serviks.
Berdasarkan jurnal ilmiah Kanker Serviks, mengungkapkan jika “Tingginya kejadian kanker serviks disebabkan kurangnya pencegahan pada wanita usia subur dan kurangnya minat deteksi dini, karena deteksi dini kanker serviks masih tabu di masyarakat. Akibatnya, kanker serviks baru terdeteksi pada stadium lanjut, karena ini sering disebut silent killer.”
Faktor resiko kanker serviks menurut American Cancer Society dapat dibagi menjadi 2 tipe faktor resiko. Faktor resiko yang dapat diubah dan ada pula faktor resiko yang tidak dapat dirubah. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kanker serviks, simak penjelasan pada artikel berikut.
Faktor Resiko Yang (Mungkin) Dapat Dirubah
1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks sehingga menjadikan infeksi HPV sebagai faktor resiko utama penyebab kanker serviks, biasanya penularan HPV terjadi melalui kontak seksual. Meski banyak kasus infeksi HPV bisa sembuh dengan sendirinya, namun infeksi persisten dengan tipe HPV berisiko tinggi yang dapat memicu perubahan sel abnormal pada leher rahim dan berpotensi berkembang menjadi kanker serviks.
2. Hubungan Seksual pada Usia Dini
Melakukan hubungan seksual pada usia dini, terutama sebelum usia 18 tahun, dapat meningkatkan risiko terinfeksi HPV. Hal ini dikarenakan pada usia muda, serviks wanita masih dalam tahap perkembangan dan lebih rentan terhadap infeksi. Semakin cepat seseorang mulai berhubungan seksual, semakin tinggi pula risiko terpapar HPV.
3. Berganti-ganti Pasangan Seksual
Berganti-ganti pasangan seksual meningkatkan kemungkinan terpapar HPV, karena virus ini mudah menyebar melalui hubungan seksual tanpa pelindung. Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin besar pula risiko terkena infeksi HPV. Oleh karena itu, melakukan hubungan seksual dengan menggunakan perlindungan seperti kondom dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV.
4. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS atau mereka yang menggunakan obat-obatan imunosupresif, dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang melemah membuat tubuh kesulitan untuk melawan infeksi, termasuk infeksi HPV. Oleh karena itu, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat sangat penting untuk mencegah kanker serviks.
5. Tidak Melakukan Tes Rutin (Pap Smear atau Tes HPV)
Tes Pap smear dan HPV sangat penting untuk mendeteksi dini kanker serviks. Dengan tes ini, perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker dapat ditemukan sejak awal. Wanita yang tidak rutin melakukan tes ini berisiko lebih besar terkena stadium kanker serviks lanjut karena perubahan sel berbahaya tidak terdeteksi. Deteksi dini sangat penting agar pengobatan bisa lebih efektif.
6. Merokok
Merokok tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga meningkatkan risiko kanker serviks. Zat kimia dalam rokok memicu sistem kekebalan tubuh dan merusak sel serviks, serta memperparah infeksi HPV.
7. Riwayat Keluarga dengan Kanker Serviks
Riwayat keluarga dengan kanker serviks meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit yang sama. Faktor keturunan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi HPV yang bisa memicu kanker serviks. Oleh karena itu, wanita dengan keluarga yang memiliki riwayat kanker serviks disarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan.
8. Melahirkan Banyak Anak
Wanita yang telah melahirkan banyak anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan mekanisme fisik yang terjadi selama kehamilan dan proses persalinan, yang dapat meningkatkan kemungkinan terinfeksi HPV.
9. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang
Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal jangka panjang, seperti pil KB atau implan, mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker serviks.
10. Paparan DES (Diethylstilbestrol)
Diethylstilbestrol (DES) adalah obat hormonal yang digunakan pada tahun 1940 hingga 1970-an untuk mencegah keguguran. Wanita yang terpapar DES di dalam rahim (selama kehamilan ibu mereka) memiliki peningkatan risiko kanker serviks, khususnya jenis kanker yang jarang terjadi pada perempuan muda. DES dapat menyebabkan perubahan pada struktur serviks dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker.
11. Infeksi Menular Seksual Lain
Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan pada leher rahim dan membuat sel-selnya lebih rentan terhadap virus HPV. Oleh karena itu, wanita yang pernah mengalami infeksi menular seksual perlu lebih sering memeriksakan kesehatan serviksnya.
12. Pola Hidup Tidak Sehat
Pola hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Gaya hidup yang buruk dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi, termasuk HPV. Mengadopsi pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko kanker serviks.
13. Tidak Divaksinasi HPV
Vaksinasi HPV adalah langkah pencegahan yang sangat efektif untuk mencegah infeksi HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Wanita yang belum divaksinasi HPV memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus ini. Vaksin HPV dapat diberikan sebelum terpapar virus, sehingga sangat penting untuk melakukan vaksinasi HPV, terutama pada usia remaja atau awal dewasa.
Kesimpulan
Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah dengan langkah pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi HPV, tes Pap smear rutin, dan menghindari faktor risiko tertentu. Menjaga kesehatan tubuh, mengadopsi pola hidup sehat, dan memperhatikan gejala-gejala peringatan dini adalah kunci untuk menurunkan risiko kanker serviks. Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini dan memulai pengobatan yang lebih efektif.
Rekomendasi Klinik Pengobatan Kanker Terbaik
Ketahui faktor risiko kanker serviks dan lindungi diri Anda dengan pemeriksaan dini. Dapatkan penanganan terbaik di MedicElle Clinic, klinik khusus wanita yang mengutamakan kesehatan Anda. Konsultasi sekarang dan mulai langkah pencegahan kanker serviks hari ini!
Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis bedah. Hubungi kami melalui:
Our Location: Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008