Polip rahim adalah benjolan kecil yang tumbuh pada dinding dalam rahim, biasanya bersifat jinak, namun dalam beberapa kasus bisa berubah menjadi ganas, terutama pada usia menjelang menopause.

Dikutip dari jurnal Eni Purwaningsih, dkk (2024), “Studi yang dilakukan oleh Ekine dkk (2015) menyebutkan bahwa angka kejadian kelainan organ reproduksi di negara berkembang mencapai 36% dari total sakit yang diderita selama masa reproduktif. Salah satu kelainan dari organ reproduksi tersebut adalah polip serviks/rahim.”

Kini polip rahim menjadi masalah kesehatan yang sering kali membingungkan bagi banyak wanita. Kondisi ini memungkinan adanya perkembangan sel kanker atau penyakit reproduksi lain. Polip rahim umumnya dikaitkan dengan gangguan menstruasi, perdarahan abnormal, hingga masalah kesuburan. Untuk memahaminya lebih dalam, artikel ini akan membahas tentang gejala, penyebab, hingga bagaimana cara mengobati penyakit tersebut.

Apa Itu Polip Rahim?

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan lunak yang menempel pada dinding bagian dalam rahim dan menonjol ke rongga rahim. Polip bisa muncul tunggal atau dalam jumlah banyak dan sering terjadi pada wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormonal. Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter yang bersifat jinak namun juga bisa menjadi ganas.

Gejala Polip Rahim

Gejala polip rahim bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala apa pun, sementara yang lain mengalami gangguan menstruasi yang signifikan. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Periode Menstruasi Tidak Teratur

Salah satu gejala utama polip rahim adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Menstruasi bisa datang lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya tanpa pola yang jelas.

2. Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi

Wanita dengan polip rahim sering mengalami perdarahan ringan atau bercak darah di luar jadwal menstruasi.

3. Darah Menstruasi Sangat Banyak

Polip rahim bisa menjadi salah satu penyebab aliran darah menstruasi lebih deras dari biasanya dan berlangsung lebih lama.

4. Bercak Darah atau Perdarahan Setelah Berhubungan Seksual

Polip rahim yang menonjol bisa menyebabkan luka saat berhubungan intim, sehingga menimbulkan perdarahan.

5. Perdarahan Vagina Setelah Menopause

Bagi wanita yang sudah menopause tetapi masih mengalami perdarahan, disarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendeteksi penyebabnya, karena bisa menjadi tanda adanya polip atau masalah kesehatan yang lain.

6. Nyeri atau Ketidaknyamanan di Area Rahim

Meskipun jarang terjadi, beberapa wanita dengan polip rahim bisa mengalami nyeri ringan atau ketidaknyamanan di bagian bawah perut.

7. Gangguan Kesuburan

Polip rahim dapat mengganggu proses implantasi embrio, sehingga membuat seorang wanita lebih sulit hamil.

8. Muncul Keputihan yang Tidak Wajar

Keputihan yang berlebihan atau disertai dengan bau tidak sedap bisa menjadi pertanda polip rahim atau infeksi pada organ reproduksi.

9. Kemandulan

Dalam beberapa kasus, polip rahim bisa menjadi faktor yang menyebabkan kemandulan pada wanita.

Rahim-Wanita

Penyebab Polip Rahim

Sayangnya sampai saat ini penyebab polip rahim belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini umumnya berkaitan erat dengan perubahan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Hal itu dikarenakan hormon estrogen berperan dalam penebalan dinding rahim, yang mana jika berlebihan dapat memicu pertumbuhan polip.

Faktor-Faktor Risiko Polip Rahim

Adapun beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami polip rahim, di antaranya:

1. Usia

Wanita berusia di atas 40 tahun berisiko mengalami polip rahim karena perubahan hormon yang terjadi menjelang menopause.

2. Menopause

Ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita menopause meningkatkan risiko tumbuhnya polip di dalam rahim.

3. Memiliki Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Wanita dengan hipertensi cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami polip rahim dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah normal.

4. Memiliki Berat Badan Berlebih atau Obesitas

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan hiperplasia endometrium yang dapat berkembang menjadi polip.

5. Menjalani Pengobatan Kanker Payudara

Salah satu efek samping obat tamoxifen pada wanita yang menderita kanker payudara  menyebabkan munculnya polip rahim.

Usg-Transvaginal

Diagnosis Polip Rahim

Untuk memastikan adanya polip rahim, dokter biasanya melakukan beberapa metode pemeriksaan berikut:

1. USG Transvaginal

Menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi dalam rahim dan mendeteksi adanya polip atau kelainan lain. Simak informasi lebih lengkap tentang Tujuan dan Prosedur USG Transvaginal.

2. Histeroskopi

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat kecil berkamera ke dalam rahim untuk melihat langsung kondisi endometrium dan polip.

3. Biopsi Endometrium

Pengambilan sampel jaringan rahim untuk diperiksa lebih lanjut guna memastikan apakah polip bersifat jinak atau ganas.

4. Sonohisterografi

Metode pencitraan ini menggunakan cairan steril yang disuntikkan ke dalam rahim sebelum dilakukan USG untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

5. Kuretase

Dilakukan untuk mengambil jaringan dari dalam rahim yang kemudian dianalisis di laboratorium.

Pengobatan Polip Rahim

Dalam penanganan penyakit ini, dokter akan menganjurkan beberapa hal sebagai langkah pengobatan, antara lain:

  1. Obat-obatan hormonal: Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatur kadar hormon guna mengurangi ukuran polip.
  2. Histeroskopi: Metode untuk mengangkat polip dengan bantuan kamera kecil yang di masukkan ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim.
  3. Operasi: Jika polip berukuran besar dan menimbulkan masalah, tindakan operasi menjadi pilihan.

Pencegahan Polip Rahim

Tidak ada cara pasti untuk mencegah polip rahim, tetapi beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko:

  1. Menjaga berat badan ideal untuk mengontrol kadar estrogen dalam tubuh.
  2. Rutin berolahraga untuk meningkatkan keseimbangan hormon.
  3. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat dan rendah lemak jenuh.
  4. Menghindari terapi hormonal tanpa pengawasan dokter.
  5. Rutin memeriksakan kesehatan reproduksi untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter:

  1. Perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause.
  2. Menstruasi tidak teratur dan sangat banyak.
  3. Nyeri panggul yang tidak kunjung hilang.
  4. Kesulitan hamil atau mengalami keguguran berulang kali.

Jika ingin konsultasi lebih lanjut dengan dokter, segera hubungi dokter spesialis kami di MedicElle Clinic untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

Polip rahim adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita dan sering kali tidak berbahaya. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, polip dapat menyebabkan gangguan menstruasi, masalah kesuburan, hingga berpotensi sebagai pemicu kanker. Oleh karena itu, penting  mengenali gejala dan faktor risikonya agar bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat. Jika mengalami tanda-tanda yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Rekomendasi Klinik Kesehatan Khusus Wanita Pertama

Menjaga kesehatan rahim adalah langkah penting bagi setiap wanita. Jika Anda mengalami gejala polip rahim atau ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut, MedicElle Clinic siap memberikan layanan kesehatan khusus wanita dengan standar terbaik. Dengan tim medis profesional dan fasilitas modern, MedicElle Clinic hadir untuk membantu Anda mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat. Jangan tunda kesehatan Anda—jadwalkan konsultasi sekarang dan dapatkan perawatan terbaik untuk kesehatan reproduksi Anda!

Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis Obsetri dan Ginekologi. Hubungi kami melalui:

Our Location: Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008 

Our Specialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon