Pertanyaan :

Halo dokter, saya Yuni dari Surabaya. Saya ingin menanyakan tentang situasi polio pada anak yang saat ini sedang menjadi topik perbincangan. Kabarnya, Polio telah diumumkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai seorang ibu dari seorang anak berusia 3,5 tahun, saya merasa khawatir. Apa sebenarnya penyakit polio itu? Apa dampaknya jika anak saya terinfeksi polio? Dan bagaimana cara mencegah serta mengobati polio? Terima kasih dok.

Jawaban :

Halo Yuni, terima kasih atas pertanyaan Anda. Polio memang tengah menjadi perbincangan hangat. Hal ini disebabkan oleh munculnya kembali kasus polio di Indonesia setelah sebelumnya dianggap bebas polio pada tahun 2014.

Polio adalah penyakit yang sangat menular dan berbahaya, disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf. Infeksi virus polio dapat mengakibatkan kelumpuhan mendadak, cacat seumur hidup, gangguan pernapasan yang serius, bahkan kematian.

Apa Itu Polio

Virus polio menyebar melalui mulut melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran yang mengandung virus polio. Virus ini berkembang biak di saluran pencernaan, kemudian menyerang sistem saraf, terutama susunan saraf pusat.

Jika saraf motorik yang terpengaruh (saraf yang mengontrol gerakan tubuh), hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak. Kelumpuhan biasanya terjadi 7-21 hari setelah terinfeksi.

Polio sendiri tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Bagaimana caranya? Pencegahan polio dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi polio kepada anak secara lengkap dan sesuai jadwal. Terdapat dua jenis vaksinasi polio yang wajib diberikan, yaitu vaksin tetes polio (Oral Polio Vaccine/OPV) dan vaksin suntik polio (Inactivated Polio Vaccine/IPV).

Vaksinasi polio bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap virus polio, sehingga tubuh dapat melawan infeksi tersebut. Penyakit ini sangat berbahaya dan biasanya menyerang anak-anak, terutama balita. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk memastikan bahwa anak mereka mendapatkan vaksinasi ini.

Imunisasi Tetes Polio

Namun, sebelum membawa anak Anda untuk divaksinasi polio, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jika anak sedang mengalami penyakit yang parah, seperti muntah, diare berulang, demam tinggi, dan tidak aktif, vaksinasi polio sebaiknya ditunda hingga anak sembuh.

Di sisi lain, jika anak hanya mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, atau demam ringan, vaksinasi tetap dapat diberikan, terutama jika anak masih mampu makan, minum, dan tetap aktif.

Anak-anak yang berisiko tinggi tertular virus polio termasuk yang belum mendapatkan vaksinasi polio lengkap, tinggal di wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah (sehingga tidak terbentuk kekebalan kelompok), atau tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, seperti kurangnya akses air bersih, perilaku buang air besar sembarangan, dan kurang mencuci tangan dengan sabun.

Promo Vaksin

Seiring dengan munculnya kasus polio, beberapa daerah di Indonesia telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemerintah juga melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mencakup sekolah-sekolah PAUD dan TK, Balai RW, Puskesmas, Posyandu, dan pos imunisasi lainnya. Imunisasi polio ini disediakan secara gratis untuk anak usia 0 hingga 7 tahun. Jadi, jika Anda memiliki anak usia tersebut, sebaiknya Anda memastikan anak Anda mendapatkan imunisasi polio selama Sub PIN polio. Kegiatan Sub PIN polio ini dilaksanakan dua kali dengan selang satu bulan, yaitu pada tanggal 15-21 Januari 2024 dan 19-25 Februari 2024. Imunisasi polio yang diberikan adalah vaksin tetes.

Anak yang telah mendapatkan imunisasi polio rutin sebelumnya juga perlu mendapatkan vaksin tetes polio saat Sub PIN polio ini. Tujuannya adalah untuk melindungi anak dari virus polio, menghentikan penyebaran virus, dan mengatasi Kejadian Luar Biasa tersebut. Selain itu, pastikan anak juga mendapatkan imunisasi rutin lain sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Pada SUB PIN polio, pemberian imunisasi nOPV2 tidak melihat interval imunisasi sebelumnya dan tidak menggantikan imunisasi bOPV atau IPV. Sub PIN Polio berdiri sendiri, termasuk dalam pencatatan dan pelaporannya.

Perlu diingat bahwa vaksinasi tetes polio sangat aman. Lebih dari 250 juta dosis telah diberikan di seluruh dunia tanpa melaporkan efek samping serius. Jika anak mengalami demam setelah vaksinasi, ini adalah reaksi yang normal dan dapat diatasi dengan memberikan penurun panas, kompres air, dan menjaga anak tetap terhidrasi.

Penggunaan vaksin tetes polio diawasi oleh Badan Pengawasan Keamanan Vaksin Dunia (Global Advisory Committee on Vaccine Safety/GACVS) dan telah disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Selain vaksinasi, polio juga dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti menggunakan jamban untuk buang air besar, mencuci tangan sebelum makan dan setelah Buang Air Kecil (BAK) maupun Buang Air Besar (BAB).

Apakah Anda sedang mencari klinik spesialis anak di Surabaya? Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis kami. Hubungi kami melalui:

Our Location : Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email : cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp : 08990118008
Office : +62 31 3000 9009
Customer Service : +62 31 3000 8008

Narasumber :
dr. Lini Delina Sp.A
Dokter Spesialis Anak
MedicElle Clinic Surabaya

Source :
https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/klb-polio-jangan-panik-lakukan-ini-untuk-cegah-polio-pada-anak-21yDtQdpWlQ/full

Our Specialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon