Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia karena terjadi penurunan kualitas dan jumlah sel telur pada wanita, serta penurunan kualitas sperma pada pria. Pada wanita, proses penuaan alami menyebabkan cadangan sel telur menyusut dan terjadi perubahan hormonal yang mengganggu ovulasi. Sementara itu, pada pria, usia memengaruhi motilitas dan struktur sperma, meskipun tidak secepat penurunan pada wanita. Kombinasi perubahan biologis ini membuat kemungkinan kehamilan semakin kecil seiring bertambahnya usia.

Kesuburan adalah aspek penting dalam kehidupan banyak pasangan, terutama bagi mereka yang merencanakan kehamilan. Namun, seiring bertambahnya usia, baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan kemampuan reproduksi secara alami. Hal ini seringkali tidak disadari hingga pasangan mulai mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari bagaimana usia memengaruhi kesuburan, faktor-faktor yang mempercepat penurunannya, tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah preventif dan medis yang dapat diambil.

Bagaimana Usia Mempengaruhi Kesuburan Wanita Secara Alami?

Kesuburan wanita secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Sejak usia 30-an, jumlah dan kualitas sel telur wanita mulai berkurang. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan hormon yang mempengaruhi ovulasi. Sebagai contoh, kadar hormon Anti-Müllerian (AMH) menurun drastis setelah usia 35 tahun yang menunjukkan penurunan cadangan ovarium. Umumnya, setelah usia 40 tahun, kesempatan untuk hamil secara signifikan menurun, dan risiko keguguran serta komplikasi kehamilan meningkat.

Sebuah studi menunjukkan bahwa pada usia 30 tahun, peluang kehamilan per siklus adalah sekitar 20%, namun angka ini turun menjadi sekitar 5% pada usia 40 tahun (Kushnir & Barad, 2015). Ini menunjukkan bahwa faktor usia mempengaruhi tingkat kesuburan bagi wanita.

Penurunan Kesuburan pada Pria: Apakah Usia Juga Berdampak?

Meski tidak secepat pada wanita, pria juga mengalami penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia. Kualitas sperma, termasuk pergerakan dan bentuknya, cenderung menurun setelah usia 40 tahun. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko gangguan genetik pada janin juga meningkat jika usia ayah lebih tua. Meskipun pria dapat menghasilkan sperma sepanjang hidupnya, perubahan fisiologis dan kesehatan umum berkontribusi terhadap penurunan potensi kehamilan.

Wanita Sedang Khawatir

Faktor Pendukung yang Mempengaruhi Penurunan Kesuburan

Selain faktor usia, sejumlah kondisi eksternal dan internal bisa mempercepat penurunan kesuburan pada pria dan wanita. Jika tidak dikenali sejak dini, faktor-faktor ini dapat memperparah kondisi reproduksi dan memperkecil peluang kehamilan secara alami.

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Kurang olahraga, pola makan tinggi gula dan lemak, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon, menurunkan kualitas sperma dan sel telur, serta mempercepat menopause dini.

2. Stres Kronis

Stres berkepanjangan meningkatkan hormon kortisol yang menghambat ovulasi, mengganggu siklus haid, dan menurunkan kualitas sperma serta libido.

3. Paparan Lingkungan Beracun

Bahan kimia seperti pestisida, logam berat (timbal, merkuri), BPA, dan ftalat dapat mengganggu sistem hormon dan merusak sel reproduksi.

4. Kondisi Medis Tertentu

Endometriosis, PCOS, gangguan tiroid, diabetes, obesitas, dan infeksi menular seksual dapat memengaruhi ovulasi dan kualitas reproduksi secara signifikan.

Tanda-Tanda Dini Penurunan Kesuburan yang Harus Diwaspadai

Mengetahui tanda-tanda dini penurunan kesuburan dapat membantu individu untuk mencari bantuan medis tepat waktu:

  1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Ini bisa menjadi indikasi masalah ovarium atau gangguan hormonal.
  2. Nyeri Saat Haid: Nyeri yang berlebihan dapat disebabkan oleh endometriosis atau masalah ginekologis lainnya.
  3. Kegagalan untuk Hamil: Tidak hamil setelah 6–12 bulan berhubungan seksual rutin tanpa kontrasepsi merupakan tanda kesuburan yang menurun.

Jika mengalami salah satu tanda tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Konsultasi Medis

Langkah Pencegahan dan Optimalisasi Kesuburan Sejak Usia Produktif

Banyak langkah yang dapat diambil untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan:

1. Pemeriksaan Kesuburan Rutin

Penting untuk memantau kesehatan reproduksi bahkan sebelum ada masalah, agar penanganan bisa dilakukan lebih awal jika ditemukan gangguan.

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Berat badan yang tidak ideal dapat mengganggu fungsi hormonal dan ovulasi, serta meningkatkan risiko infertilitas.

3. Makan Sehat dan Konsumsi Suplemen Pendukung

Diet kaya nutrisi, serat, dan makanan seimbang dapat mendukung kesehatan reproduksi. Selain itu, konsumsi suplemen seperti asam folat, vitamin D, zinc, dan antioksidan juga bermanfaat untuk menjaga kualitas sel telur dan sperma, serta mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.

4. Menghindari Rokok dan Alkohol

Kedua zat ini terbukti cepat menurunkan kualitas sperma dan sel telur serta mempercepat gangguan hormonal.

Langkah-langkah ini terbukti mampu menjaga keseimbangan hormon dan mendukung kesehatan organ reproduksi, terutama jika dimulai sejak usia produktif.

Konsultasi Ivf

Kapan Harus Mempertimbangkan Bantuan Medis Seperti IVF atau IUI?

Untuk pasangan yang telah mencoba untuk hamil tanpa hasil selama 12 bulan (atau 6 bulan jika wanita berusia di atas 35 tahun), konsultasi dengan dokter kandungan atau spesialis fertilitas sangat direkomendasikan. Prosedur seperti In Vitro Fertilization (IVF) dan Intrauterine Insemination (IUI) dapat menjadi pilihan perawatan yang tepat setelah evaluasi medis menyeluruh.

Untuk memahami lebih dalam apakah Anda perlu langsung mempertimbangkan program bayi tabung atau tidak, baca juga artikel kami: Perlukah Langsung Bayi Tabung Saat Menjalani Program Kehamilan?

Kesimpulan

Penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia adalah hal yang alami namun dapat diperburuk oleh faktor gaya hidup dan lingkungan. Dengan memahami dampak usia dan faktor lainnya terhadap kesuburan, pasangan dapat mengambil langkah-langkah untuk memaksimalkan kesempatan mereka untuk hamil. Medikasi dan perawatan tepat waktu dapat membantu mengatasi hambatan reproduksi dan meningkatkan peluang memiliki keluarga yang diinginkan.

Kunjungi MedicElle Clinic untuk Konsultasi Kesuburan Anda

Jika Anda ingin memahami lebih lanjut tentang kesehatan kesuburan Anda, konsultasikan dengan ahli di MedicElle Clinic. Sebagai klinik kesehatan wanita pertama dan satu-satunya di Surabaya, kita menyediakan layanan komprehensif yang meliputi evaluasi dan pengobatan kesuburan. Mulai perjalanan Anda menuju kesehatan reproduksi yang optimal.

Segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis kandungan. Hubungi kami melalui:

Our Location: Jalan Raya Gubeng no. 11 Surabaya, 60281
Email: cs.medicelle@gmail.com
Whatsapp: 08990118008
Office: +62 31 3000 9009
Customer Service: +62 31 3000 8008

Referensi:

Kushnir, V. A., & Barad, D. H. (2015). Reproductive aging and ovarian reserve. Fertility and Sterility, 104(6), 1471–1473. Link

Our Spesialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Icon